ANTARA ILMU HITAM DAN ILMU PUTIH
Kajian Mitologi Supranatural
by.kangmas lintang kencana
majelis spiritual & dzikir mamba'ul hikam
................................................................................
Ilmu Hitam &
Ilmu Putih
Antara Ilmu Hitam dan Ilmu Putih
Ilmu Hitam jelas
berbeda dengan ilmu putih. Ia tidak bisa disekutukan lalu menjadi
abu-abu, seperti cat tembok. Antara ilmu hitam dan ilmu putih lebih
menyerupai papan catur. Bisa berdampingan tetapi sesungguhnya
berlawanan.
Ilmu hitam dan ilmu Putih mempunyai perwatakan yang berbeda. Ilmu hitam cenderung merugikan, sedangkan putih membahagiakan.
Lelaku
Persyaratan ilmu hitam sangat akrab dengan dunia kematian. Untuk
mendapatkan kesaktian, seorang pelaku ilmu hitam akan melakukan tapa
brata di tempat angker atau kuburan dan bersekutu dengan makhluk gaib
sang penunggu tempat angker tersebut.
Para memuja Bethari Durga
(Ilmu Leak), konon akan berubah menjadi bola api, dan terbang menembus
gelapnya malam untuk mencari mangsa, yaitu berupa darah segar dari tubuh
bayi yang baru lahir.
Para pemburu Pesugihan, akan memberikan
tumbal nyawa kepada setan yang dimintai kekayaan. Tumbal bisa berupa
binatang ternak, atau nyawa manusia.
Seorang pencuri akan
mengambil tanah kuburan agar berhasil sukses melakukan pencurian. Tanah
kuburan tersebut berfungsi sebagai prasarana ajian sirep. Tuah ajian
sirep dapat melelapkan seluruh penghuni rumah, sehingga pencuri bisa
bergerak leluasa.
Upacara ritual ilmu hitam biasanya juga
diselubungi kengerian sebagaimana persyaratannya. Tidak hanya sekedar
doa dan mantra, namun juga harus dilengkapi dengan candu, opium, atau
minuman berakhohol tinggi. Tak jarang pula diperlukan kucuran darah
manusia. Bisa darahnya sendiri, bisa pula darah orang lain yang jadi
korban.
Sungguh berbeda dengan ilmu putih. Ritual dapat
dilakukan dimana saja asalkan ditempat yang bersih dan suci.
Persyaratannya mudah dicari, seperti air putih, garam, kembang (bunga),
wewangian (minyak wangi, dupa, kemenyan) dll. Dan syarat itupun tak
mutlak harus ada. Jika punya ya disertakan, kalau tidak ada pun ilmu
putih tetap bisa bekerja. Karena intinya terdapat pada rapal mantera,
sebagai bentuk permohonan kepada Yang Maha Pencipta. Dalam ilmu putih
memang masih menyisakan ruang bagi Tuhan.
Ilmu Hitam Tidak Abadi
Ilmu gendam merupakan bagian kekayaan dari ilmu hitam. Salah satu
jenisnya sering dipraktekan dijalanan, dipasar, diterminal atau tempat
keramaian lainnya. Ilmu gendam mengacaukan mekanisme kesadaran sang
korban. Sehingga korban tidak menolak jika diminta, tidak marah walau
ditipu.
Namun ilmu hitam tidak abadi, dalam jangka waktu dan
jarak tertentu efeknya akan hilang. Sang korban akan kembali sadar
ketika pelaku ilmu gendam telah pergi jauh. Jin yang menempati tubuh
sang korban akan “oncat” dari tubuh korban. Untuk kembali mengikuti
pemilik ilmu gendam setelah waktu tertentu atau jarak radius tertentu.
Ilmu Pelet juga sama seperti ilmu gendam dan sirep.
Ajian sirep
Begananda yang diamalkan oleh para pencuri juga begitu. Efek sirepnya
hanya bekerja sampai sebelum fajar menyingsing. ”…sakdurunge ana
handarageno soko wetan”. Sebelum ada Matahari (terbit) dari timur.
Perhatikan juga rapal Mantera Ajian Sirep Megananda ini: “…aja tangi yen
durung ana geni saka langit pitu,” Jangan bangun sebelum ada api dari
langit tujuh (matahari).
Ilmu santet dan tenung, akan berakhir
ketika setan yang menempati tubuh sang korban, telah pergi (balik) atau
telah dibinasakan.
Karakter ilmu dan Manusia
Ilmu
kebathinan (Hitam atau Putih) akan mempengaruhi tingkah laku dan watak
seseorang. Karena ilmu juga memiliki perwatakan, bersemayam pada diri
manusia dengan perwatakan sama. Perwatakan yang berbeda tidak bisa
dipaksakan menempati ruang jiwa yang sama. Artinya seseorang yang
berwatak jahat, culas, licik akan bersekutu dengan kekuatan ilmu hitam.
Watak kesatria akan memilih aliran putih.
Orang berwatak jahat
hanya bisa minta tolong kepada dukun aliran hitam untuk mengatasi
masalah yang sedang dihadapinya. Jika memaksakan diri untuk ditolong
oleh dukun aliran putih, niscaya cuma akan memperoleh nasehat-nasehat
moral.
Karena pemilik ilmu putih cenderung berkata jujur,
pembela kebenaran yang sejati, tidak mau menyimpang dari jalan kebenaran
dan menempuh cara-cara yang sesuai dengan kebenaran dalam mengatasi
masalah.
Bila melakukan penyimpangan niscaya ilmu putihnya akan
hilang. Atau akan terjadi pertentangan didalam batin yang akan membuat
dirinya stress dan akhirnya jadi gila. Tidak akan berakhir sebelum
melepas ilmu gaibnya. Saya pribadi pernah mengalaminya. Oleh karena itu
saya bisa memetik hikmah dan mengerti.
Mitos orang berilmu
hitam tapi berperilaku baik, bakal mengubah ilmunya menjadi putih atau
sebaliknya, adalah lelucon ringan di kalangan dunia kebatinan. Rumusan
ngawur seperti itu, tidak ada dalam kamus alam ghaib. Hitam tetap hitam.
Putih jadi putih.
***wassallam kangmas lintang kencana***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar